CARA PENGENDALIAN PENYAKIT PADA IKAN LELE
PERIKANAN
Penyakit Pada Ikan Lele - Penyakit merupakan suatu proses yang menyebabkan ikan menjadi tidak normal atau tidak sehat. Penyebab dan gejala tersebut dapat diketahui ataupun tidak. timbulnya penyakit dalam suatu sistem budidaya merupakan interaksi antara ikan, patogen dan lingkungannya. dengan kata lain, penyakit pada ikan dapat timbul melalui kontak badan antara ikan karena kepadatan populasi, melalui air akibat rendahnya kualitas air, serta akibat adanya penyakit pada benih sebelum dibudidayakan.
penyakit yang menyerang ikan lele pada umumnya adalah parasit, bakteri dan jamur. berdasarkan ketiga jenis patogen penyebab penyakit tersebut, golongan bakteri merupakan patogen yang lebih berbahaya karena mudah menular, sulit dikendalikan ataupun diberantas. hal ini disebabkan oleh fisik ikan lele yang tidak bersisik sehingga mudah terluka saat bergesekan dengan sesamanya atau dengan wadah budidaya. jika terluka, maka ikan lele akan sangat mudah terinfeksi oleh bakteri.
Gejala-gejala yang dapat diamati pada ikan lele yang terserang penyakit antara lain :
- Terjadinya perubahan tingkah laku, biasanya ikan lele akan cendrung menyendiri dan sesekali terapung
- Perubahan warna kulit serta berkurangnya produksi lendir
- Penurunan nafsu makan
- Gerakannya lambat dan tidak gesit sehingga mudah ditangkap
- Adanya kekurangan fisik, sirip mengalami kerusakan
- Adanya pendarahan pada bagian tubuh tertentu
- Pertumbuhan lele menjadi lambat
- Daya reproduksi menurun
- Timbulnya kematian
Secara umum, pengendalian penyakit pada ikan lele dapat dilakukan melalui 3 kegiatan yaitu:
- Dengan pencegahan
- Pengobatan, dan
- Pemberantasan
1. Pencegahan.
Pencegahan penyakit pada ikan lele dapat dilakukan dengan menjaga lingkungan hidupnya agar tetap bersih, seperti melakukan pergantian air dan menjaga suhu wadah tetap stabil sehingga tidak menjadi tempat berkembangnya patogen. Selain itu, perlu pemberian pakan yang teratur dengan kalori yang mencukupi sehingga ikan lele tidak kelaparan dan lemas. Hal ini yang sangat perlu diperhatikan bahwa, ikan lele yang akan dibudidayakan haruslah ikan yang sehat, karena ikan sehat tidak mudah terinfeksi oleh patogen.
2. Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit ikan lele dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya yaitu :
- Rendam tak terbatas (prolonget immersion) cara ini menggunakan obat dengan konsentrasi yang sangat rendah selama waktu yang tidak terbatas. Cara ini tidak cocok untuk bakteri yang patogenitasnya tinggi karena dapat menimbulkan strain bakteri baru yang resisten.
- Oles (topical) obat dengan konsentrasi tinggi yang dapat dioleskan langsung pada ikan lele. kelemahan cara ini adalah obat dapat langsung larut atau tercuci ketika ikan telah dimasukkan kembali ke dalam air.
- Injeksi, cara ini baik dilakukan pada ikan lele karena efektif. Obat yang diperlukan relatif sedikit dan memerlukan waktu yang sangat singkat. Penyuntikan dapat dilakukan secara intramuscular dan intraperitonial.
- Oral, cara ini sering dilakukan dengan mencampurkan obat kedalam pakan. cara ini dapat menekan timbulnya stress akibat penanganan dan baik untuk melawan bakteri yang bersifat sistemik. Akan tetapi ada kelemahannya karena obat dapat larut pada saat pakan berada dalam air, selain itu, kemungkinan konsumsi pakan kurang merata karena ada ikan yang tidak makan
3. Pemberantasan
Pemberantasan terhadap penyebab penyakit dapat dilakukan dengan cara membersihkan media budidaya. Pada kolam ikan yang terbuat dari tanah, kolam harus benar-benar dikosongkan dan kemudian dikeringkan selama 5 - 7 hari. jika dasar kolam tidak bisa kering, maka taburkan kapur pada takaran 200 - 250 gr/m. Sedangkan pada wadah budidaya yang lebih kecil seperti bak beton, fiberglass dan aquarium bisa di sucihamakan dengan menggunakan formalin atau klorin.
BEBERAPA PENYAKIT YANG SERING MENYERANG IKAN LELE
1. Ichthyopthirius multifilis
Parasit ini berbentuk bulat oval dengan makronukleus berbentuk tapal kuda, sehingga mudah dikenali. Parasit dewasa berukuran 0,5 - 1,00 mm. Dari siklus hidupnya pada parasit ini dikenal adanya fase berenang bebas dan fase parasit. Fase berenang bebas dikenal sebagai fase tomit yang merupakan bentuk infekta, tomit ini akan menginfeksi, dan dengan alat perforatoriumnya menembus epidermis masuk kedalam dermis. Didalam dermis, tomit berkembang menjadi trofozoit yang akan menjadi parasit dewasa. Parasit dewasa akan membelah dan membentuk tomont, kemudian parasit melepaskan diri dari insang lalu menempel pada substrat dan membentuk kista.
Tomit akan mati dalam waktu 24 jam jika tidak mendapatkan inang yang sesuai. Secara keseluruhan, siklus hidup parasit ini berlangsung singkat yakni sekitar 8 hari.
Tanda -Tanda Klinis :
Pada ikan lele yang terinfeksi Ichthyopthirius multifilis biasanya ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada permukaan tubuhnya, insang dan sirip. Selain itu, ikan lele tersebut juga mengalami iritasi kulit, lethargik, gelisah dan susah bernafas.
Cara Pencegahan :
Kondisi budidaya yang sehat, suhu air harus lebih tinggi dari 28 derajat celcius. Usahakan air selalu mengalir untuk membersihkan tomit.
Pengobatan :
Direndam dengan menggunakan larutan Malachite green oxalat (4 gr) dan larutkan dalam formalin (1 L)
2. Tricodina
Tricodina berbentuk seperti piring atau topi yang diselaputi oleh cilia di bagian ujung tubuhnya. Parasit ini menempel di bagian kulit, sirip dan insang ikan serta mengakibatkan iritasi di bagian tubuh ikan lele tersebut. Diagnosa harus dilakukan dengan menggunakan mikroskop karena kecil ukurannya parasit ini.
Tanda-Tanda Klinis :
Ikan lele yang terserang akan menunjukkan tanda-tanda "flashing", kerusakan pada kulit dan sering disertai infeksi sekunder.
Pengobatan:
Pengobatan terhadap serangan parasit ini dapat dilakukan dengan merendam dalam larutan formalin 25 ppm atau dengan larutan NaCI 2,5 %.
3. Aeromonas Hydrophyla
Bakteri yang berbentuk batangan pendek, berukuran 0,7 - 1,5 mm. Mempunyai kemampuan untuk bergerak secara spontan dengan menggunakan ujung flagellum tunggal. Bakteri ini adalah bakteri gram negatif. tidak terlihat oleh mata telanjang, bakteri ini merupakan penyebab paling umum terjadinya hemorhagic septicemia (pendarahan).
Tanda Klinis :
Perilaku tidak normal, ikan berenang perlahan, terlihat tidak nafsu makan, pendarahan, warna kulit lebih pucat dan kulit yang terkelupas, luka pada kulit dan kadang-kadang sampai otot.
Cara Pencegahan:
Jaga kondisi wadah pemeliharaan dan jauhi ikan dari penyebab terjadinya stress.
Pengobatan :
Berikan antibiotik seperti Oxytetrcyline. Dapat diberikan melalui perendaman, makanan maupun suntikan. jangan hentikan pengobatan sebelum 6 - 8 hari.
4. Jamur
Penyakit jamur disebabkan oleh kelompok famili saprolegniacee (Achlya dan Saprolegania). Sering juga penyakit ini disebut "fungus diseases:. Kecepatan tumbuh jamur ini pada ikan ataupun telur sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Secara umum dapat tumbuh pada suhu minimum 0-5 derajat celcius dan optimum 15-30 derajat celcius, lambat 5-15 derajat celcius, cepat 18-26 derajat celcius dan mati pada suhu 28-35 derajat celcius.
Tanda-tanda Klinis:
Dipenuhi dengan pertumbuhan benang-benang putih seperti kapas putih atau coklat yang tumbuh pada kulit, sirip, insang, mata dan telur ikan. Jamur akan tumbuh menempel pada jaringan otot dibawah kulit.
Cara pengobatan:
Perendaman dengan menggunakan Malachite green 5 mg/L selama 1 jam atau 66,7 mg/L direndam selama 10-30 detik. Ikan juga dapat direndam dalam NaCI 5 % selama 1 - 2 menit.
Belum ada Komentar untuk "CARA PENGENDALIAN PENYAKIT PADA IKAN LELE"
Posting Komentar